Senin, 10 Desember 2012

Kita Kembali Ke Allah

Assalammualaikum..

Postingan kali ini sudah terpikirkan sebelumnya untuk mengenang salah satu teman terunik saya. Hubungannya dengan judul di atas adalah karena dia telah kembali ke Sang Pencipta.. Dionisius Eko P..

Ambon, sapaan akrab buat Dion, dia adek kelas saya di kampus. Kita kenal dan bergabung di salah satu aktivitas olahraga di kampus. Kesan pertama kali melihat Ambon adalah "Ambon Kriting".. :)

Ambon semacam badutnya tim basket di kampus kami. Karena tingkahnya tidak ada habisnya yang membuat kita terpingkal. Membayangkan mimik wajahnya dengan bibirnya yang menyonyo-menyonyo, miring kesana miring kesini, miring kesitu.. :')

Ambon sepertinya tidak pernah merasakan sedih, susah, murung.. Pembawaannya riang, lucu, dan konyol. Khas dengan makian favorit orang Surabaya "cuk" dengan berbagai macam intonasi.

Ambon juga merupakan partner di statistik pertandingan di event-event bola basket. Ya begitu, selalu saja dia adalah badut yang membuat suasana serius menjadi "cetar membahana"..
Pernah sih merasa jengkel sama Ambon.. Simple sih perkaranya, kebanyakan becanda dikala serius, suka telat, dan karena saya satu-satunya wanita di tim statistik itu, ada kalanya ketika sedang dilanda "PMS", apa-apa yang menjadi tingkah laku Ambon menjadi "GARING".

Tapi.. Dibalik itu semua, Ambon tetaplah badut bagi saya.. :')

Setelah beberapa tahun tidak bertemu, karena saya kembali ke kampung halaman, tanggal 10 September 2012 yang lalu, saya mengedarkan pandangan di dunia twitter. Beberapa tweet seorang teman mengabarkan bahwa Ambon meninggal dunia. Asli setelah membaca tweet itu, datanglah BM dari salah satu pengurus UKM Bola Basket kampus. BM tersebut mengabarkan bahwa Ambon meninggal dunia karena kecelakaan.

Mata langsung melotot, kaget, syok, dan deg-degan. Kami semua yang pernah punya kedekatan diberbagai aktivitas, benar-benar merasa kehilangan. Kami kehilangan tawanya, kami kehilangan senyumnya, kami kehilangan konyolnya, kami kehilangan candanya.. :'(

Tim Statistik kehilangan beberapa personilnya karena memilih karirnya masing-masing. Tapi kali ini, tim statistik kami kehilangan satu personilnya untuk selamanya...

Kami berduka, kami tidak percaya, kami berharap Ambon segera bangun dari pingsannya atau bisa melewati masa kritis. Tapi.. Allah lebih menyayangi Ambon. Ambon benar-benar dipanggil olehNya.
Sulit, tapi kami harus ikhlas..

Kami semua bahagia mengenalmu..
Kami semua akan selalu mengenangmu, Mbon..
Kami selalu merindukanmu..

Kabar meninggalnya Ambon setidaknya juga menjadi pengingat bagi saya. Kita tidak pernah tahu rencana Allah. Hidup mati kita sudah ditentukan oleh Allah. Hanya saja kita tidak tahu kapan dan bagaimana cara Allah memanggil kita..
Menjadi pengingat bagi saya, untuk selalu mengingat dan mencintai Allah, dan memperbanyak ibadah kepada Allah..

Semoga kita semua selalu dirahmati Allah..

Amin YRA..

*Saya postingkan juga beberapa foto kenangan bersama Ambon.. :')

Wassalam..


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar