Jumat, 12 Juli 2013

Sekilas Rindu :')

Assalamualaikum..

Janji saya sih mau posting setelah pulang dari FPK. Dan ini lah janji saya.. (Sudah lewat sebulan.. Hehehehe.) Dan pengennya pengen posting foto-foto FPK. Tapi nanti lah.. Banyak dan masih banyak yang belum terkumpul semua. ;)

Jadi begini. Posting ini saya buat setelah beberapa menit yang lalu sempat membaca ulang postingan-postingan sebelumnya. Postingan yang membuat saya tersenyum haru "The Wet Friday". Entahlah.. Jujur saya rindu dengan mereka. Dengan rekan kerja di Pajarakan. Saya rindu mengusili mereka. :D

Ada beberapa hal yang saya ingat. Pertama, Mas Adi. Mantri satu ini korban menerima uang pecahan dari saya. Semacam uang bensin, misal sebesar Rp 150.000,- saya berikan uang dengan pecahan 1 lembar lima puluh ribuan, dan 5 lembar dua puluh ribuan, atau 7 lembar dua puluh ribuan, dan 1 lembar sepuluh ribuan. Dan begitu seterusnya dengan berbagai macam pecahan yang saya atur dengan suka-suka. Mas Adi pun menerima dengan terpaksa sambil ngomel-ngomel. Lalu beberapa hari berikutnya, saya kedatangan nasabah yang hendak menabung, kira-kira sebesar Rp 5.000.000,- dengan berbagai macam pecahan dan yang paling banyak adalah pecahan dua ribuaaaannn. x_x
Melihat kejadian itu, mas Adi tersenyum penuh kemenangan dengan mengatakan "Kapooookkk.. Hukum karmaaaa.. Hahahaha.."
Huhuhuhuu.. Dengan wajah yang kelihatan tegar dibuat-buat, tetap saja memelas memohon bantuan. Dan akhirnya mas Adi pun membantu.. Uuuhhh.. Baiikknyaaa..
Semenjak kejadian itu, saya tidak berani lagi memberikan uang bensin dengan pecahan uang suka-suka untuk mas Adi. :')

Kedua, mas Khairi. Mantri ini juga pernah jadi korban keusilan saya. Tidak. Sebenarnya saya tidak usil. Dalam kasus ini, mas Khairi yang tidak teliti. :p
Jadi begini. Kekurangan uang pelunasan pinjaman nasabah (kebetulan memang nasabah dia sendiri) pakai uang mas Khairi. Kira-kira sebesar Rp 2.000.000,-. Lalu setelah nasabah tersebut realisasi pinjaman, Rp 2.000.000,- dikembalikan ke mas Khairi. Saya berikan pecahan lima puluh ribuan Rp 1.000.000,- dan dua puluh ribuan Rp 1.000.000,- dimana uang dua puluh ribuan tersebut saya bendel masing-masing Rp 200.000,- (10 lembar). Jadi yang nampak fisiknya adalah 1 bendel lima puluh ribuan, dan 5 bendel dua puluh ribuan. Sorenya saya serahkan Rp 2.000.000,- ke mas Khairi. Diterima, tanpa dihitung. Selesai. Sore esok harinya, mas Khairi dengan panik bertanya lewat bbm apakah saya kelebihan kas? Uang yang diterima kok Rp 1.500.000,- ?? Kurang Rp 500.000,- Saya menjawab tentu tidak.. Kan sudah saya beri kombantrin. Bbm lagi.. Saya jawab lagi.. Bbm lagi.. Saya jawab lagi.. Begitu seterusnya sampai saya menjadi gendut.
Lalu mas Khairi menemui saya sambil menyerahkan uang Rp 2.000.000,- yang belum diutak-atik posisinya. Lalu saya tersenyum dan terbahak-bahak. Mas Khairi masih panik kekurangan uang sebesar Rp 500.000,- dihitungnya lagi uang itu. Dan masih ngeyel kalau uangnya kurang. Karena kasihan dan saya baik hati, lalu saya sarankan coba hitung lagi yang pecahan dua puluh ribuan. Hitung yang benaaarrr.. Dan dia pun tersadar bahwa dua puluh ribuannya saya buat satu bendelnya sebanyak 10 lembar. Mwahahahahahha..
Kenaaaa deehhh.. :D

Dan karena itulah ada postingan "The Wet Friday" dimana saya yang akhirnya jadi korban keusilan mereka. Dan karena keusilan mereka itu lah yang membuat mereka menjadi "Unforgetable" sehingga saya masih merasa bahwa jiwa saya tertinggal di Pajarakan. Jjiiaaaahhhh.. ;')

Sekian sekilas rindunya.. Thank you for reading.. :*

Wassalam..
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!