Rabu, 19 Juni 2013

6523 : Finally Say Goodbye

Assalamualaikum..

(Harusnya diposting bulan Mei)

Yah.. Postingan kedua di bulan Mei. Beberapa bulan yang lalu, saya sempat twit pengen posting di blog tentang Unit Pajarakan. Dan.. Inilah saatnya.

The Sweetest Goodbye? Ada perpisahan gitu? Ada yang pindah? Mutasi?
Rite! Dan saya lah "korban" nya.. Ingat dengan postingan "The Wet Friday"? Dimana saya jadi korban mutasi palsu.. Kali ini benar-benar terjadi pada saya. Saya benar-benar dimutasi. Tapi untunglah bukan di Paiton. :D

Entah hari apa saya lupa, beberapa hari yang lalu kok. Hari Senin sepertinya. Ada seorang mantri dari uker lain, mungkin namanya mas Rosal. Dia menghampiri area teller, dimana disana terdapat muslimah cantik (baca: saya) sedang berdiri indah menyambut kedatangan nasabah. Dia menanyakan yang mana yang namanya Maisarah. Langsung deh saya menunjuk diri sendiri dengan menaruh curiga yang teramat sangat pada pria itu.

Pria itu mengatakan bahwa saya akan dimutasi ke Unit Gading untuk ditempatkan di Teras Krucil. Nooo waaaayyy...! Biarpun disana ada Nita tapi saya ucapkan banyak-banyak terima kasih. Lalu saya berkata pada pria itu "Kamu pasti bohong, kamu baru saja berkumpul dengan orang-orang di belakang sana. Kamu pasti sedang merencanakan kebohongan.". Lalu saya kembali fokus kepada nasabah.

Siangnya, pak Leman terima telpon dari Kanca. Saya perhatikan bicaranya, sopan, senyum-senyum. Selesai telpon, pak Leman menghampiri saya. "Ada yang pindah"
Okay. Apakah kalimat itu ditujukan untuk saya? Sepertinya iya.. Tapi saya cukup tenang menyikapinya mengingat kejadian Mutasi Palsu itu. Orang-orang mengeluarkan suaranya masing-masing, ada yang bilang ke Gading, Leces, Wonoasih. Yayaya.. Whatever.. Tapi pak Leman memastikan bahwa saya akan ke Unit Wonoasih. Happy ? I don't know ... :)

Sorenya, pak Leman menginstruksikan saya untuk konfirmasi ke Unit yang bersangkutan. Saya menolak (asli saya bandel deh), karena saya masih belum percaya. SK belum saya terima jadi saya masih ogah. Sibuk menghitung kas, telpon kantor berdering. "Mbak Ica, telpon dari Wonoasih." Eeeeaaaaa... Pak Leman langsung "Naaaahhh..." Hiks hiks hiks...
Ternyata suara diseberang sana adalah mbak Ratu Diah Pitaloka, teller Unit Wonoasih yang ternyata menggantikan saya di Pajarakan. Kita tukeran tempat. Konfirmasi kapan kita siap di posisi masing-masing. Saya menyampaikan bahwa saya belum terima SK jadi saya belum bisa memastikan kapan saya siap. Lalu pak Leman menyampaikan supaya Kamis saja. Selesai.

Entah saya harus senang atau sedih menyambut ini semua. Hari-hari terakhir saya di Pajarakan disambut gegap gempita oleh teman-teman semuanya. (ˇ_ˇ'!!)
Mendadak mereka bertingkah laku semena-mena terhadap saya. Saya disuruh ngepel, nyapu, cuci piring, nguras kamar mandi. Tunggu! Ini saya teller apa pembantu rumah tangga sih ??

Selasa.. Masih di Pajarakan. Bekerja seperti biasa. Saya sempat menanyakan SK saya, dan rupanya memang masih di Kanca. Mas Khairi yang sedang berada di sana, yang akan mengambil SK saya. Istirahat siang, saya menyerbu mas Khairi yang baru saja datang dari kanca. Saya paksa dia untuk menyerahkan SK saya. Setelah melakukan pertikaian yang lumayan keras, SK saya dapatkan. Saya lihat ampolopnya. Aseli. Ada nama saya. Saya buka amplopnya. Saya baca suratnya. Ada nama saya. Penempatannya benar-benar di unit Wonoasih. Happy? Yang jelas yang pertama kali terucap adalah "ya ampun.. Ternyata beneran.."

Rabu. Hari terakhir saya di Pajarakan. Paginya hujan begitu deras. Serasa tidak ingin berangkat kerja. Bapak pun memutuskan untuk mengantarkan saya ke Pajarakan. Yeay! Saya menyiapkan tas yang lumayan besar untuk angkut-angkut barang saya. Tidak banyak sih.. Cuma rukuh, sepatu, name desk. Saya bekerja dengan penuh suka duka. Entahlah.. Teman-teman rajin berceloteh "Paaak Lemaaaan.. Boleh saya pulang?" Kalimat itu sering saya ucapkan dikala sore hari ketika hendak pulang. Kalimat bernada "Afiikaaaa.." Dan kemudian berganti "Pak Joookoooo.."

Sorenya, telpon kantor berdering. Mencari pak Leman. "Dari Pak Joko, Pak.."
Saya pun cemas.. Ternyata eh ternyata.. Pak Joko-nya request pertukaran teller ini dimulai hari Senin. Mwahahahahhaaa.. Batal menjadi hari terakhir saya di Pajarakan. Dan batal ngangkutin barang-barang. Saya jadi sempat berpikir, nanti pas hari Jumat tiba, pak Joko telpon lagi dan request mending pas awal bulan saja deh.

Kamisnya. Masih di Pajarakan. Teman-teman begitu tercengang melihat keberadaan saya. "Kok masih di sini ??" Rupanya masih ada yang belum tahu kalau pertukaran teller ini dimulai hari Senin. Entahlah.. Jiwa saya serasa masih menempel di Pajarakan. Bekerja dengan sisa-sisa semangat. Semakin ditunda semakin terasa berat. Antara ingin dan tidak. Inginnya adalah segera memperpendek jarak antara rumah dan tempat kerja. Sedangkan tidak inginnya adalah melepaskan kebersamaan yang unik di Pajarakan. Mengingat besoknya adalah hari terakhir, maka kebiasaan-kebiasaan yang sering saya lakukan di Pajarakan tentu akan menjadi kenangan tersendiri buat saya.

"Bapak Hariyantoooo..."
"Pak Leeemaaaan.. Boooleeeh saya pulang dulu paak..?"
"Tuuutuuuupp.."
Ngopi di pagi hari sebelum memulai kerja..
Masak-masak untuk makan siang..
Makan bersama setiap hari Jumat..
Kacang Ijo..
Nasi goreng..
Kepiting..
Udang..
Mie instant..

Jumat. Hari terakhir di Pajarakan. Time to say goodbye.. Makan siang terakhir bersama mereka dengan menu bebek penyet. Berharap hari ini berlalu dengan cepat tapi ternyata eh ternyata. Adaaaaa saajaaaa yang memperlama. ATM gangguan, sistem lemot, sistem offline. Membuat saya gemes. Sampai pada akhirnya perpisahanpun dimulai menjelang Sholat Isya'.. (ˇ_ˇ'!!)
Berkumpul di ruangan pak Leman. Pidato macam biasa. Sambutan beberapa kalimat. Tanpa ada isak tangis, yang ada hanya canda tawa. :')

Terima Kasih Pak Leman, atas sambutan dan diterimanya saya di Unit Pajarakan dengan tangan terbuka. Bimbingan-bimbingannya, kebaikan-kebaikannya. Mohon maaf atas perilaku dan candaan yang kurang sopan, mohon maaf atas keras kepalanya saya kalau dikasih tahu masih bandel. Maka dengan ini saya dengan bangga memberikan gelar BTN untuk bapak. Hehhehehee.. :D *piss

Johan, Robi, Dini, terima kasih atas kerjasamanya. Makasi Johan atas tumpangan dari Dringu menuju Pajarakan. Makasih Robi atas kerjamu yang super sekali. Makasih Dini telah menemani perjalanan dari rumah menuju Pajarakan. Ternyata kita tetangga ya.. Hehehe.. Mohon maaf jika banyak perilaku dan candaan yang kurang berkenan di hati kalian.

Momo, Mas Adi, Mas Khairi, Mas Sigit, dan Weng.. Makasih semuanya.. Mohon maaf atas perilaku dan candaan yang menyakitkan. Sampai dipostingnya blog ini, saya belum dapat juga merasakan es puter yang dijanjikan sama Mas Adi.

Mas Eko, dan bapak Hariyantooooo.. Makasih atas kerjasamanya.. Dan mohon maaf juga atas perilaku dan candaan yang kurang berkenan. ;)

Makasih semuaaanyaaaaa.. :*


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar